Update 2016-01-20 17:26:15
Post by : hadisofian
semua berawal ketika aku pergi ke rumah sepupuku di kota J saat itu aku memang berangkat sendirian dari rumah karena saat itu hari libur kuliahku dan selama libur panjang itu aku memang berniat ngumpul bareng heri sepupuku, ketika aku menelpon heri kalau aku sudah berada di terminal dia begitu senang dan menyuruhku untuk menunggu di terminal saja dan dia yang akan menjemputku.
Ketika dari jauh aku melihat Heri naik motornya akupun langsung bangkit dari dudukku dan melambaikan tanganku padanya
“hei…aku disini…” Heri melihatku langsung saja dia menghampiri aku
“waduh..lama nunggunya..”
“Nggak lumayan di bawa lihat-lihat tadi..”
Kamipun tertawa dan beranjak pergi dari terminal tersebut.
Setelah sampai di rumahnya Mamanya Heri langsung menghampiriku dan berkata
“Syukur kamu sudah datang Riko..ayo masuk biar Bude yang telpon Mama kamu kalau kamu sudah ada di sini”
“Ya Bude..makasih” Kataku aku memang sungkan sama Bude padahal dia yang saudara Mamaku tapi aku lebih dekat dengan Om sandro suaminya tapi sepertinya dia belum pulang dari kantornya
“istirahat dulu jangan langsung keluyuran…” Kata Bude lagi
“Ya Bude…lagian saya masih capek Bude..’ Akupun masuk kedalam kamar Heri dan aku masih ingat kamar ini nggak ada yang berubah.
Sudah seminggu lebih aku berada di sini setiap hari aku selalu jalan bareng Heri dan tidak jarang pula dia membawaku ketempat-tempat tongkrongan temannya daribanyak gadis yang di kenalkan padaku hanya satu cewek yang membuatku tertantang untuk mendekatinya namanya Dinda dia seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA namun seperti sudah banyak mempunyai cerita sex dari gelagatnya dia begitu binal bahkan sama aku saja yang baru kenal dia sudah bisa merangkul dan mencubit nakal padaku, aku pura-pura diam saja mungkin di matanya aku hanya seoranng cowok dari kampung dan gampang dia mainin.
Hingga pada suatu hari aku pergi sendirian dengan memakai motor Heri aku jalan-jalan mengitari lingkungan yang tidak jauh-jauh dari rumah Bude sampai akhirnya waktu aku berhenti di sebuah cafe yang belum pernah aku datangi bareng Heri, tiba-tiba aku melihat Dinda sedang mengobrol bareng temannya dan sepertinya dia tidak melihat kedatanganku, akupun duduk di dekat pintu masuk aku minum minuman yang aku pesan sambil memainkan HP aku baca Cerita sex dari situs porno.
Akhirnya setelah lama juga ku duduk akhirnya aku melihat Dinda beranjak dari kursinya sambil tertawa dia berjalan rupanya Dinda tipe gadis yang supel dan periang dan senyumnya begitu manis dengan lesung piput di pipinya ketika dia sampai di dekatku dan melihatku diapun langsung menghampiri aku
“Hai..Riko..kan..” katanya seraya menepuk pundakku
“Iya..kamu…”Aku pura-pura lupa namanya
“Aku Dinda..teman Heri..'” Katanya dan langsung duduk di kursi depan mejaku diapun bilang sama temannya
“Kamu pulang duluan ya mel…aku bareng temanku ntar”
“Oke..’ kata temannya
Setelah itu Dinda duduk bersamaku, seperti biasa dia menggodaku dengan kata dan sikapnya namun aku tetap pura-pura menjadi cowok culun yang nggak tahu apa-apa.
Kamipun beranjak dari Cafe tersebut dan langsung naik motor milik Heri dan tetap saja Dinda menggodaku
“kamu bisa naik motor di kota…” katanya sambil tertawa
“Ya lumayan lah…” Jawabku sekenanya
Lalu aku membawa dia jalan-jalan hingga kami berada jauh menuju area pantai disana kami jalan-jalan di pinggir pantai walaupun petang sudah menjelang setelah lama di pantai itu kamipun berencana pulang namun dalam perjalanan pulang tiba-tiba hujan mengguyur, akupun memasukkan motorku kedalam Sebuah motel kecil.
Kami turun karena pelayan disana sudah melihat kami akhirnya aku menjadikan alasan untuk memesan kamar
“Gimana nich..mereka kira kita mau pesan kamar..”
“Ya sudah nggak papa lagian aku kedinginan banget pingin tiduran di dalam selimmut..”
Akupun menyetujui kata Dinda WAlaupun itu sudah menjadi rencanaku.
Setelah sampai dalam kamar hotel aku pura-pura bertanya pada Dinda
“kamu mau pesan apa biar aku pesenin..”
“Nggak usah Riko aku dah kenyang cuma dingin aja…” Katanya sembari mengambil selimut dari tempat tidur dan langsung masuk kedalamnya, melihat itu aku masuk kamar mandi dan buang air kecil karena aku merasa gugup bagaimana aku akan duduk di dekatnya bahkan kalau bisa aku ingin tidur di sebelahnya, akhirnya akupun keluar dari kamar mandi dan mendektinya namun aku duduk di pinggiran tempat tidur itu karena tidak ada kursi sama sekali, ku lihat Dinda dalam seimut sambil menyelinuti seluruh tubhnya hingga aku tidak melihat walau kepalanya, aku pura-pura sibuk dengan HP dan ketika aku sedang asyik main games diapun berkata
“Riko..kamu tiduran juga..sini..nggak papa..”
“Oh..nggak terima kasih biar aku disini saja ntar takut ketiduran”
“Yah..kalau aku memang mau tidur soalnya dinginbanget..” Kata Dinda lalu dia melanjutkan
“Ayo Riko tidur sini..biar nanti aku bangunin kalau ketiduran.
Akhirnya aku berbaring di sampingnya dan aku melihat Dinda senyum-senyum dan menatapku.
Aku hanya terdiam malah aku berbring ke arah berlawanan dengan dinda namun aku di kejutkan oleh tangan Dinda yang menarikku dan berkata
“Riko kamu masuk dalam selimut nggak..”
“Nggak usah Din..”
“Tapi disini hangat banget lho…”
Karena Dinda menantang dan akupun memang pingin akhirnya aku masuk dalam selimut itu dan betapa aku terkejut ketika tiba-tiba tanganku meraba sesuatu yang hangat dan ternyata itu adalah memek Dinda Dia hanya memejamkan mata seakan memberikan aku kesempatan setelah itu aku memberanikan diri untuk menggerayangi tubuhnya dan benar saja tubuh Dinda sudah bugil di dalam selimut, ketika sampai pada kedua buah dadanya akupun meremasnya dengan lembut Dinda menggelinjang namun matanya tetap tertutup aku mencoba membuka sebagian selimutnya kini aku dapat melihat dengan jelas tubuh Dinda yang begitu mulus aku semakin merapat dan semakin keats daan aku lihat bibirnya sedikit terbuka tanpa membuang kesempatan aku lumat bibir itu dan aku trus remas teteknya yang menantang sambil memilin putingnya.
Setelah agak lama memainkan ttek Dinda akupun langsung memasukkan kontolku pada lubang vaginanya kini Dinda membuka matanya sambil menatapku dan tersenyum akupun menggoyangnya dan dia berbisik
“jahatkamu ya…aku kira kamu…belum pernah ngalamin ini…”
“Dinda..aku memang pertama ngalamin sama kamu…” Kataku lembut
“Jangan bohong..”
“Aku nggak bohong sayang..” Kataku sambil terus menggoyang pantatku
“Terus kenapa kamu bisa lihai begini Riko..”
“Aku hanya membacanya lewat cerita sex di situs internet..”
Dia tersenyum dan kembali mengimbangi goyanganku diapun turut bergoyang ke kanan dan ke kiri bahkan sambil memutar akhirnya kamipun sampai ke puncak klimaks dan aku merasa puas dengan permainan Dinda, aku kecup keningnya dan aku lumat lembut bibirnya dan kamipun terbuai nafsu yang membara hingga sampai pagi kami baru kembali ke rumaSUMBER | http://iklan-mu.wapka.mobi
Tag : dinda manis yang menggairahkan , Cerita dewasa , cerita sex , cerita ngentotin mama tiri , cerita dewasa bugil depan papa , cerita dewasa di paksa ngentot sama mama , mama sange pengen di entot , cerita dewasa ngentotin temen mama ku , cerita sex pepek tembem temenku , memek basah enak sekali , kehilangan keperawananku , keperawananku di renggut teman sekerjaku .
